Perhatian Buat Kalian Para Pemalas, Kalian Berbakat Sukses.!


Judul: Malas Tapi Sukses
Penulis: Fred Gratzon
Ilustrator: Lawrence Sheaff
Genre: Motivasi/Self-Help
Ukuran: 13,5 cm x 17 cm (with flaps)
Tebal: 324 halaman
Penerbit: Gemilang (Kelompok Pustaka Alvabet)
Harga: Rp 49.500

         Perhatian Buat Para Pemalas, Kalian Bisa Sukses.!

Syahrul46 ~ Jangan menilai buku dari covernya, apalagi sekedar dari judulnya!
            
            Memang buku ini memuji habis-habisan orang pemalas dan ilfil pada orang-orang yang suka bekerja keras, tapi jangan berhenti di situ dan lalu memaki-maki pendapat pengarang buku ini karena tak sejalan dengan logika dan etika yang berlaku!
Lihatlah dulu, poin apa sih yang membuat dia menyarankan pembaca agar tidak menjadi seorang yang rajin? Kalau kamu sudah membaca keseluruhan isi buku ini, kamu pasti bisa menemukan adanya kearifan yang ingin disampaikan penulisnya.

            Fred sendiri menobatkan dirinya sebagai orang termalas di Amerika Utara-dan dia sangat merasa terpuji jika disebut sebagai seorang pemalas-tapi kalau dilihat prestasi dan kesuksesan yang telah diraihnya... sungguh tak tertandingi oleh orang-orang rajin yang bekerja banting tulang sampai mengubah kepala di kaki dan kaki di kepala. Fred secara materi bahkan telah dapat menggaji ribuan pekerja yang rajin, sementara dirinya sendiri asyik berayun-ayun di tempat tidur gantung favoritnya.

Kenapa bisa demikian? Kenapa dunia begitu terlihat tak adil?

Bacalah buku hebat ini! Maka kamu akan mendapatkan jawabannya, yang sungguh-sungguh tidak bertentangan dengan hukum alam.

Tapi biar tidak terlalu penasaran, okelah... Nida bocorkan sedikit rahasia kenapa begitu banyak orang pemalas menjadi sukses, sementara orang rajin tak pernah bisa mencapai kesuksesan luar biasa-versi buku ini loh!

Orang malas memiliki bakat untuk menjadi sukses luar biasa karena orang tipe ini tidak bersedia melakukan apa yang ia tidak ingin lakukan! Orang-orang pemalas hanya mengerjakan apa-apa yang membuatnya senang dan bergembira saja, titik. Motivasi mereka adalah panggilan hidup.

Sedangkan orang rajin... bisa melakukan segala hal meskipun terpaksa, akhirnya... jadilah ia seorang pekerja keras. Yang namanya bekerja keras pasti membawa dua hal: kelelahan fisik, dan penderitaan mental, dengan bonus bibit penyakit. Dan... apa sih yang membuat orang-orang rajin ini bisa terobsesi dengan pekerjaan yang melelahkan siang malam? Biasanya motivasinya adalah uang. Di titik inilah yang membuat orang rajin kalah dengan orang malas; sumber motivasi mereka dalam bekerja berbeda.

Lalu bagaimana bisa membedakan orang pemalas dan rajin? Lihatlah ketika dia melakukan pekerjaannya! Kalau dia bekerja dengan malas-malasan dan loyo serta tidak bergairah, berarti dia adalah orang rajin! Kalau dia bekerja dengan tertawa-tawa, bermain-main, dan kelihatan sangat gembira... berarti ia pemalas! Haaa?

Buku ini dengan lugas menyatakan bahwa kebanyakan pengubah sejarah dunia adalah para pemalas: mesin bajak sawah diciptakan oleh si pemalas yang tidak mau capek-capek membajak sawah, telepon diciptakan oleh si pemalas yang tidak mau repot-repot pergi ke tempat jauh hanya untuk bicara dengan seseorang.

Penemu-penemu sekaliber Thomas Alva Edison yang menemukan lampu pijar dalam ribuan kali percobaan tak pernah merasa dirinya tengah bekerja keras, ia hanya sedang bermain-main. Bahkan Archimedes menemukan teori gaya dorong ke atas air saat ia sedang bermalas-malasan di dalam bak mandi, dan Newton menemukan teori gravitasi bukan saat ia sedang berpikir keras dan rumit, melainkan saat ia sedang bermalas-malasan bersandar di bawah sebuah pohon, lalu ada apel yang terjatuh menimpanya dan kemudian ia bermain-main dengan pikirannya: Kenapa apel ini jatuh ke bawah?

Sama seperti buku-buku hebat lainnya, buku ini tidak menganjurkan kita bekerja demi uang, kita disuruh mendengarkan hati dan mencari panggilan hidup serta berbahagia melakukan apa yang kita kerjakan sehari-hari.

Hebatnya... buku ini bisa membuktikan secara ilmiah, secara empiris, dan bahkan dengan menjabarkan teori Fisika bahwa sesungguhnya alam semesta justru  mendukung orang-orang malas untuk sukses, yaitu mereka yang tidak repot-repot menjadi orang lain, melainkan teguh berkomitmen menjadi diri sendiri dan melakukan apa yang hati mereka minta untuk lakukan.

Sama seperti ajaran Dao-nya Lao zi (Taoisme): Tidak melakukan apa-apa! Kodok tidak perlu memanjangkan lehernya hingga seperti angsa, angsa tidak perlu memanjangkan kakinya hingga seperti jerapah, alam tidak perlu melakukan apa-apa untuk menjadi dirinya sendiri, begitu pula manusia. Penulis yaa menjadi seorang penulis, pemain basket menjadi pemain basket, pemain musik yaa menjadi pemain musik. Dengan demikian barulah bisa hidup sukses.

Selain isinya yang okeh, buku ini memiliki gambar ilustrasi yang luar biasa menginspirasi, lucu, konyol, dan seru. Kalau mau disama-samakan, buku ini agak mirip dengan 7 Habbits for Teens-nya Sean R. Covey, dari cara bertutur penulisnya yang asyik, lay out bukunya yang pas, tapi bedanya ukuran buku ini kecil, kotak, simple, dan tema yang dibicarakan lebih spesifik.

Huaah... pokoke buat kamu para pemalas kudu membaca buku ini, biar kamu tidak jadi sekedar pemalas... tapi lebih dari itu; menjadikan malasmu bermanfaat untuk kebaikan hidup.
So, boleh saja bangga jadi pemalas, tapi jangan sampai malas baca buku ini yah!

[Syamsa]

1 Response to "Perhatian Buat Kalian Para Pemalas, Kalian Berbakat Sukses.!"